3 Pilar Utama Pendongkrak Performa

Sudah jadi rahasia umum bahwa rata rata pemakai FU adalah para penyuka performa, doyan yang kenceng kenceng, hehe. Tenaga bawaan satria FU yang diklaim mencapai 16dk memang cukup memanjakan para penyemplaknya. 150cc DOHC 4 Valve 6 Speed. Hmm,,,,maknyoss pemirsa. :) Ditambah lagi bobotnya juga ringan (hanya 95kg), membuat akselerasinya semakin mudah melesat. Istilah kerennya; power to weight ratio nya (PWR) tinggi. Tenaga besar, beban yang harus ditarik enteng. Ya ngacir dehh. :D
Toh, dengan segala keunggulan mesinnya itu, masih banyak FU rider yang merasa kurang puas dengan performa tunggangannya. Gak percaya? Lihat saja berbagai bahasan atau obrolan di berbagai forum FU, apa yang paling sering dan paling ramai ditanyakan atau didiskusikan ? pasti soal mesin dan segala modifikasinya. Termasuk saya juga begitu dulu (duluuuuu banget waktu masih muda, hehe). Maklum pemirsa, namanya manusia, apalagi anak muda, gampang merasa bosan dan tidak puas, apalagi kalo anda tipe rider berjiwa sembalap, alias racer wanna be, yg suka galau kalo diasepin motor lain dijalan. Pasti gampang penasaran dan timbul hasrat untuk mengupgrade performa FU kesayangan anda. Ayoo ngaku..hehe.
Melihat kebutuhan ‘pasar’ ini, Tak aneh kalau kemudian berbagai doping peningkat performa FU timbul menjamur dan menjadi komoditi ‘hot’ yang laris manis diserbu para rider FU. Celakanya, bagi rider FU pemula yg awam mesin – seperti saya saat pertama kali punya FU – keberadaan part part ‘resing’ ini kadang malah membuat kita bingung menentukan doping apa yang paling tepat untuk mewujudkan keinginan kita itu, saking begitu banyaknya tawaran di pasaran.
Semua seller pastilah mengklaim dagangannya paling ampuh mendongkrak performa. Apalagi biasanya dengan embel embel ‘racing’ di belakang namanya..seperti cdi resing, kem resing, koil resing, per klep resing, per kopling resing, dsb… hmmm siapa yg tidak tergiur coba. Kalo bisa mungkin semua part dikasih nama racing belakang namanya biar makin menjual.. :D . Bisa jadi nanti namanya jd air filter racing, kanvas kopling racing, chop busi racing, tromol racing, gas spontan racing, intake racing, all about racing deh pokoknya hehehe. Belum lagi inovasi dan aksesoris racing seperti misalnya peningkat oktan , pemusat arus koil, selang pernafasan, partikel pelapis silinder, rantai dan gir tipis, vek jari jari, arm almunium, stabilizer, dan lain sebagainya. Semuanya berupaya memenuhi hasrat rider yang ingin meningkatkan performa FU nya, entah itu dalam bentuk tarikan lebih enteng, akselerasi lebih cepat, atau top speed lebih yahud.
Saya mengalami sendiri disaat dulu FU saya masih standar ting-ting. Suatu waktu, bermula dari pengalaman pahit tak mampu mengejar Yamaha scorpio saat sedang pulang kerja, muncul keinginan untuk membeli doping tambahan buat FU saya. Dengan dana < 500ribu ditangan, saya bingung mau beli apa dulu. Salah salah memilih, yang ada malah dompet terkuras tapi hasil peningkatan performa yang diperoleh tidak sesuai janji janji yang diharapkan.
Ambil satu contoh saja misalnya koil racing deh. Untuk satu part ini saja dipasaran tersedia cukup banyak alternative koil yang sering diburu para FUers. Dari mulai koil orisinal bawaan motor lain seperti misalnya koil RR, Scorpio, RM80, atau YZ125. Atau koil racing bermerk seperti blue thunder, TDR, Andrion XP, Protec, Daytona, Nology, dan masih banyak lagi. Harga koilnya jg macem macem, ada yg 80rb, 100rb, 150rb, 350rb, 500rb sampe yg lebih mahal dari itu jg ada. Untuk satu part kecil ini saja saya sudah dibikin puyeng memilih. Akhirnya saya beranikan pilih salah satu yg harganya menengah, 150rb. Setelah dipasang, kok kayak gak ada perubahan berarti ya? Kalopun ada, yaa ‘beti’ lah, alias beda beda tipissss sama rasa koil standar, entengan dikit gimanaaa gitu. Hehe. Akhirnya gak puas trus sibuk lagi coba-coba koil merk lain. Hadeuhhh… melayang sia sia deh tuh 150rb. Demikian juga ketika saya penasaran ingin coba busi ‘racing’. Konon katanya mampu membuat pembakaran lebih sempurna. Atas saran dari sana sini, dipilihlah tipe IU24., harganya 80rb kalo tidak salah. Pasang pasang, yaaa begitu-begitu saja rasanya. Sama saja kayak busi standar yang 10ribuan, hehe. Total total,,untuk dua part ini saja duit saya 230rb melayang nyaris sia sia.
Trus gimana dong mensiasatinya ?
Belajar dari tahapan proses modifikasi performa yang pernah saya lalui di FU saya sendiri, juga melihat testimoni dari banyak teman teman di komunitas FU, untuk kategori part plug n play (tanpa rubahan di dalam mesin) hanya ada 3 part yang bener TERASA efek perubahan tenaganya dibanding sebelum pasang part tersebut. Jadi, jika anda mencari peningkatan performa signifikan buat FU standar anda, jgn pusing pusing pilih part lain, FOKUSKAN incaran pada 3 part ini saja dulu. Yang lain lainnya belakangan aja. Kalo ada duit sisa jajan bangsa 50rb atau 100rb, daripada dipake beli part part kecil yg efeknya kurang berasa, mending tabungin aja dulu buat beli 3 pilar utama ini.
Part apa sajakah itu?
Inilah 3 pilar utama (plug n play) pendongkrak performa FU standar yang harus diutamakan.


1. KARBURATOR SKEP/KONVENSIONAL
Suatu ketika, seorang teman FUers menawarkan ke saya karburator Keihin PE28 thailand bekas pakai di motornya. Karena teman, dia mau saja ketika saya sodorkan uang 250rb rupiah untuk menebus karbu itu. Walau sempat takut boros, merusak mesin karena open filter dsb, saya paksakan juga pasang tuh karbu di FU standar saya. Ladalah, begitu terpasang, disetting, dan akhirnya saya coba bawa jalan, Drastis sekali perbedaannya. Seperti dijambak jambak setiap kali saya buka gas. “Waduh, tau begini dari dulu aja saya beli karbu PE ya” sesal saya saat itu. Ulasan tentang kenapa saya tempatkan karbu dulu sebelum yg lain dapat dibaca di artikel yg ini.
Karbu vakum Fu memang cukup mumpuni dibanding karbu ‘bebek’ pada umumnya, namun rasanya masih kurang nampol mengeluarkan potensi mesin 150cc FU yang sesungguhnya. Lihat saja CBR150 lama, karbu standar nya sudah ukuran 28 walo sama sama vakum (klepnya jg lebih gede sih :) ). Jadi memang rasanya tak berlebihan kalo fu rider aplikasi karbu 28 di FU nya. Berasa banget bedanya.
Selain Keihin PE28 thai, saya juga pernah berkesempatan memasang 2 karbu lain di FU saya. Yang satu Keihin PWK28 Japan, satu lagi karbu buatan Taiwan apa china gitu saya kurang ngerti, merknya Shengwei 30mm. Sempat juga pinjam pakai PWK28 Sudco punya teman, lebih enak lagi rasanya -maklum karbu mahal- hehe. Pokoknya apapun jenisnya, semuanya tetap terasa peningkatannya kalo dibanding karbu standar deh. Gak nyesel deh ganti karbu skep (konvensional). Boros boros dikit mah wajar lahh..kebayar kok sama performanya :D .
Untuk anda yang belum familiar dengan teori cara kerja karburator, ada baiknya membaca artikel tentang Panduan Memahami Cara Kerja Karburator untuk pemula disini.
2. CDI UNLIMITER
CDI unlimiter (resing) pertama yang saya beli adalah Cheetah Power Classic seharga 300rb. CDI nya masih ada sampai sekarang dipakai teman. Selain itu hanya sekedar mencoba motor teman atau pinjam CDI nya buat dipasang di FU saya, hehe. Beberapa cdi yg pernah coba dirasain misalnya BRT hyperband, Andrion XP, Lek, Rextor adjustable, dan Shindengen E7.
Pasti ada pertanyaan, cdi unlimiter apa sih yang paling manteb ??
Nah, terus terang saya bukan tipe fanatik merk cdi. Buat saya semuanya enak enak saja. Jadi saran saya, untuk motor standar, anda gak perlu neko neko pilih CDI. Tinggal sesuaikan dengan budget anda saja. Gak usah terlalu pusing jg, bahkan CDI entry level seperti misalnya CDI varro pun sudah dapat memenuhi kebutuhan anda kok. (baca kisah FU Lone Rider standar 3 pilar tembus 160kpj cuma dgn cdi varo). Yang penting bisa melepaskan limiter CDI standar saja sudah cukup. Senang otak atik pengapian? silahkan pilih cdi adjustable, tuneable, atau programmable. Mau yang praktis praktis, pilih yang tinggal colok (fixed cdi) jg gak masalah.
Belum begitu familiar dengan CDI racing? silahkan baca dulu dua artikel berikut ini:
- Timing Pengapian, Apa Sih ?
- 5 CDI Racing Favorit Pendongkrak Performa Satria FU Standar
3. KNALPOT FREEFLOW
Untuk knalpot FU memang harganya cukup menguras kantong bila kita bener bener pengen yang berkualitas, tidak hanya enak tarikannya, tp juga suaranya ngebass dan enak didengar. Makanya dulu pun saya memilih knalpot sebagai tahapan akhir setelah karbu dan cdi. Maklum harganya menguras dompet, hehe. Hampir 1 tahun saya cukup puas dengan paket PE + CDI + Knalpot standar pipa pitsbike, trus kemudian coba bobok silincer sambil menabung untuk membeli knalpot racing ‘beneran’. Beberapa knalpot yang pernah saya pakai di motor sendiri ahirnya adalah CMS, DBS (pinjem punya temen, hehe), dan WRX/ RX8. Semuanya memuaskan, baik performa maupun suaranya.
Bagi anda yang benar benar mepet dana, jangan jg bekecil hati. Masih cukup banyak tersedia pilihan lain untuk knalpot FU. Selain knalpot merk lokal lain, anda juga bisa mempercayakan bengkel bengkel rumahan spesialis perancang knalpot (istilahnya knalpot bikinan/handmade), apalagi bengkel knalpot yang sudah biasa melayani pesanan knalpot untuk balapan liar, biasanya gak kalah garang lho performanya. Seorang teman sanggup menembus top speed 160kpj dengan FU standarnya yang hanya bermodal karbu PE+CDI varro+Knalpot handmade/bikinan. Mantep kan?
Nahh…itulah tadi 3 pilar utama pendongkrak performa FU yang menurut saya harus didahulukan FU standar jika memang benar benar ingin mendapatkan kenaikan power dan akselerasi yang signifikan. Anda bisa mencicil satu satu atau sekaligus tiga tiga nya sesuai dengan budget yg anda miliki. Sebelum 3 pilar ini komplit, percayakan saja part part lainnya pada bawaan standar FU. Nahhh setelah 3 pilar ini komplit, barulah kita bisa melirik doping doping lain sebagai penyempurna performa tunggangan kita.
Dari pengalaman saya pribadi, hanya dengan PE28+CDI unlimiter+knalpot standar bobokan saja saat itu, akhirnya fu saya sanggup juga melewati motor sport 225cc dan sport 150cc DOHC standar….revans lunas dan plong rasanya..hehe.

Salam,
satria155

sumber: blognya om pahla http://satria155.com/3-pilar-performa-satria-fu-standar/

Cara Pindah Gigi Pada Raider

Di spesifikasi tertera: 1-N-2-3-4-5 (ala motor sport) N: Netral

Berarti:
dari N ke 1 injak tuas (kebawah)
dari 1 ke 2,3,4,5 cungkil tuas (keatas)
dari 5 ke 4,3,2,1 injak tuas (kebawah)

Menetralkan:
Cara ke N jika dari gigi 2:
injak separuh (1/2) kebawah

Cara ke N jika dari gigi 1:
cungkil separuh keatas (1/2)

---------------
?Kapan tuas kompling ditarik?
=Sesaat sebelum memindah gigi

?Kapan tuas kopling dilepas? ---> baca penjelasan lebih lanjut dibawah
=Setelah gigi sukses dipindahkan

?Gas nya gimana?
=Sesaat sebelum kopling ditarik, selalu lepaskan gas

?Apa yg terjadi jika saya menarik + menahan kopling?
=Ban tidak akan berputar walau di gas

?Gimana jika ada lampu merah dan gigi posisi 4?
=Tahan kopling, injak kebawah sampai habis (jadi gigi 1) lalu cungkil 1/2 ke atas (jadi N) lalu lepas kopling. ATAU:
=Tahan kopling, injak kebawah 2x (jadi gigi 2) lalu cungkil 1/2 ke bawah (jadi N) lalu lepas kopling

?Bisakah dari N ke 2 langsung?
=Bisa. Tahan kopling, cungkil keatas 1x

---------------
>>> Ketika tiba2 bingung/panik
=Lepas gas, tahan kopling, rem, netralkan

>>> Cara jalan pertama kali dari posisi motor tidak bergerak (mesin sudah hidup), dan gigi pada posisi N)
=Tarik kopling, injak kebawah (gigi 1) tahan gas secukupnya, lepas kopling sedikit (istilahnya setengah kopling). Motor akan bergerak maju perlahan.
=Jika terlalu pelan maka tambah gas, atau lepas kopling lebih banyak (kombinasi sesuai feeling). Nah ketika motor sudah balance (stabil) baru lepas kopling secara penuh)
=Selanjutnya seperti penjelasan sebelumnya.
=Jadi ingat, jangan melepas kopling secara penuh jika motor belum berjalan (kecuali gigi posisi N)

---------------

dikutip dari sumber dengan sedikit perubahan: http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120601035958AAcFXPq

Gearset Raider 125

Gear depan ukuran 14
-bisa pakai punya FU tambah ring
-atau punya Yamaha (MX, Force1) tambah 2 ring
-gak mau pakai ring? PNP gear ori FXR

Gear belakang ukuran 43
-bisa pakai punya FU
-atau cari merk aftermarket banyak

Rantai ukuran 428H-122L
-PNP pakai punya Yamaha BYSON
-solusi murahnya pakai rantai Satria 2tak tapi musti dipotong beberapa

Karbu FU di Raider 125

karbu FU. PJ 12.5 MJ 105.
dipake enak2 aja.
tapi manifoldnya musti pake yg FU juga. sekalian ama kabel choke nya juga

PJ 12,5 sama tapi MJ yang 105 ga punya (asli main jet raider 125 berapa ya?)... Saya ada Punya MJ 110, gmana ya kalo 110 bagus ga.. yg 105 itu punya motor apa ya.. Thx gan info nya sangat membantu..
Oh iya putaran stelan angin berapa putaran tuh gan pake karbu satria fu, karbu saya stelan angin udah ga fungsi...


klo yg raider MJ nya 112.5 klo dipake jadi brebet. speednya cuma mentok 80kpj.
klo pake yg fu 110 ttp brebet. speednya mentok di 100kpj.
saya pake MJ merk "xtreme" bwt PE ukuran 105.
klo putaran angin ga hapal gan
pokoknya cari rpm yg paling tinggi aja
note:coil nya udah ga std, busi pake ngk iridium

klo pake PJ 12.5 harus panasin mesin dulu bentar. baru enak.
enaknya sih pake 15. cuma rasanya agak boros

sumber: ardi.triawan http://www.kaskus.co.id/show_post/000000000000000700958730/1260/

Raider 125 dan Nova Sonic

Honda Nova Sonic dan Suzuki Raider, kedua motor ini memang desainnya cukup menarik..apalagi ditambah performa mesinnya yang tidak mengecewakan.

setiap bertemu di jalan, Nova Sonic dan Raider standar selalu mengeluarkan deruman halusnya yang cukup mempesona..diantara bebek 4tak lain, yang bisa membuat kagum ya Nova Sonic ini sama Raider 125..kenapa malah bukan Satria F 150 atau CS1 yang sering berkeliaran di jalan?ya justru karena langkanya itu.. 
Spesifikasi nya 125 cc DOHC dengan tenaga puncak lebih dari 13dk, bertipikal overbore..ya inilah motor turunan si sakti nan langka FXR150 sebelum muncul si Raider 150 a.k.a Satria F 150..

tentang Nova Sonic, lumayan lebih sering ditemui ketimbang Raider 125..biasanya kalo ketemu, curi-curi dengar deruman ala overbore nya..alus banget..beberapa hari kemaren aja pas duduk di jok boncenger CS1 nya saudara dan ketemu Nova Sonic warna merah di Sanden, jujur minder banget rasanya..walaupun mesinnya satu darah, tapi ada sedikit perbedaan, apalagi jika melihat bentuknya..  headlampnya Sonic itu lho..menggoda banget..masalah mesin, hanya 125 cc overbore, masih SOHC pula..tapi tenaga puncak pun lebih dari 13dk..dan Nova Sonic ini adalah basis dari lahirnya CBR150 yang cukup populer..

keinginan banyak orang yang pengen Nova Sonic dilokalkan hanya sebatas imajinasi..AHM merilis CS1 yang diharapkan dapat banyak berbicara..tapi bentuknya belum dapat diterima masyarakat walau mesinnya hampir sama ganas dengan Sonic..masyarakat lebih tertarik pada desain ayago..

seandainya Suzuki Indonesia juga memasukkan Raider 125..tentu sebagai differensiasi dari Satria F 150 yang menurut beberapa orang terlalu enteng.. Satria F 150 pun tampaknya lebih mantep yang CBU dari Thailand..tapi sekarang Suzuki Indonesia pun mempermak tampilan si Hyperunderbone ini dengan batok lampu dan desain knalpot yang berbeda..

antara Nova Sonic dan Raider 125..yah kalau di jalanan sesungguhnya, bisa dikatakan imbang karena sama-sama ganas di putaran atas..tapi tak usahlah diributkan mana yang lebih kencang, dua-duanya memang motor keren..biarkan Nova Sonic dan Raider 125 jadi motor langka..semoga mereka tidak di tangan yang salah..part asli thailand yang memang ampuh terlalu sayang untuk diubek-ubek..

diambil dari sumber dengan perubahan: http://kankkunk.wordpress.com/2012/04/27/nova-sonic-dan-raider-125-memang-mempesona/

Alasan Motor Susah di Starter

1. Bahan Bakar
- Apakah tangki bensin terisi?
Lucu kan kalo sampe bensin kosong tapi anda dorong motor ke bengkel untuk doperiksa mekanik. Pastikan dulu apa ada isinya di tangki bensin.   
- Apakah slang antara tangki dan karburator mampet?
Ini biasa terjadi apalagi kalu motor anda sudah berumur. Faktor mampet bisa terjadi karena kualitas bensin yang jelek sehingga menyisakan kotoran di tangki dan saluran slang ke karburator. periksa juga apakah saringan pensin yang berada ditengah selang mampet atau tidak. Oleh karena itu biasakanlah melakukan servis berkala.
Faktor mampet juga bisa terjadikarena ada resapan air yang masuk ke tangki.
- Apakah lubang pernapasan mampet?
Bensin terbakar karena percikan api dan udara yang cukup. Jika filter udara tidak lancar karena lama tidak dibersihkan maka pembakaran jadi susah.

2. Pengapian
- Apakah busi masih bekerja baik?
Busi yang baik memiliki percikan api yang lurus. Jika percikan api di busi sudah liar seperti gerakan petir segeralah ganti. Jangan menunggu sampai busi mengeluarkan percikan kecil saja atau sama sekali tak mengeluarkan api.
Pengapian jelek juga bisa akibat dari CDI, koil, pulser koil atau aki yang lemah.
Kunci kontak yang rusak bisa juga menjadi salah satu faktor penyebab

3. Kompresi Silinder
Jika anda  melakukan servis berkala, pastikan si mekanik apakah melakukan penyetelan katup atau tidak dan melakukan pengetesan kompresi. Pengetesan kompresi biasanya dilakukan mekanik dengan menahan lubang busi dan melakukan starter manual. Jika kompresi bagus terdengar seperti suara ledakan kecil.
Kompresi tidak bagus terjadi akibat renggang katup yang tidak tepat, dudukan katup yang salah, katup macetatau setelan klep yang tidak benar.

4. Salah Setel Karbu
Mungkinkah seorang mekanik melakukannya? Bisa saja, tapi sangat jarang karena setiap mekanik pasti melakukan test elektrik starter ketika melakukan servis. Tapi kalau kondisi ini terjadi setelah beberapa kilometer pemakaian atau beberapa lama tidak diservis berarti bukan kesalahan mekanik. Karena getaran pada motor bisa merubah posisi setel karburator.

sumber: http://rudingakak.blogspot.com/2012/03/beberapa-alasan-motor-susah-di-starter.html