Pemasangan Karburator PE28 di Raider 125


Berikut ini adalah tutorial pemasangan Karburator PE28 di Satria F150 tapi juga bisa diterapkan untuk Raider 125

-----------------------------------------------------------------------------------------------
  1. Instalasi
Memang betul kata kebanyakan orang, memasang karburator ke arah manifold mesin mudah, lain halnya dengan   memasang bagian selang karet ke box filter udara, setengah mati pasangnya. Tetapi rupanya ini kalau belum tahu caranya, begini caranya:
  • Cabut selang karet filter udara dari dudukannya di box, selang ini dilem, tarik saja pelan-pelan, jangan sampai sobek karetnya.
  • Siapkan klem baru, karena diameter intake karburator Keihin ini agak berbeda jauh dengan karbu standard, model seperti klem pipa gas dengan diameter 2.5" bisa digunakan.
  • Lumuri karet filter dan intake karburator dengan oli.
  • Tempatkan karburator dengan intake menghadap ke atas.
  • Masukkan klem ke slang karet.
  • Pasang selang karet ke intake, kencangkan klem begitu selang telah terpasang seluruhnya.
  • Install karburator ke manifold.
  • Lem kembali slang intake ke box filter udara.
  • Kencangkan semua klem.
  • Tips: untuk memasang selang vakum ke kran bensin, gunakan selang pernapasan  yang diberikan bersama karburatornya, untuk memperkecil diameternya, ke dalam selang dimasukkan selang oli samping yang diameternya lebih kecil, selang kecil ini dilem dengan superglue, lalu potong kelebihan selang.
  • Kabel gas, kabel gas harus diganti karena bentuk nepel yang berbeda dengan orisinil Satria. Karena penulis menggunakan grip gas dan switch eks Ninja, maka tinggal ganti dengan kabel gas orisinil Kawak Ninja.
          
  1. Jet
  • Mainjet, mainjet bawaan karburator ini 152, jelas terlalu besar untuk Satria FU, sesuai dengan anjuran mekanik toko, diganti dengan ukuran 112.  Ukuran yang dirasa pas akhirnya ditemukan 122.
  • Pilot jet, untuk pilot jet bawaan pabrik 42 sebetulnya bisa digunakan, hanya menyetel idle mixturenya agak jauh, akhirnya digunakan ukuran 38.
  1. Setting
  • Saat pertama dites, sekilas keluar dari garasi mesin langsam, hanya RPM sedikit naik turun. Setelah dicoba dipakai harian, baru ditemukan bahwa tiap di perempatan, jika berhenti agak lama kadang-kadang mesin tiba-tiba mati, namun distart lagi langsung jalan. Berdasarkan pengalaman, ini pasti gara-gara setelan idle mixture/ angin belum pas. Setelah dicoba-coba, didapat sekrup angin diputar sekitar 3,5 - 4 putaran melawan arah jarum jam.
  • Karena dengan pilot jet bawaan ternyata setting angin dirasa terlalu besar, maka pilot jet diganti dengan ukuran 38, dengan pilot jet ini didapat sekrup setelan angin 2,5 - 2,75 putaran melawan jarum jam.
  • Tes pada putaran tinggi ternyata  di putaran 10.000 RPM mesin tersendat-sendat, padahal CDI sudah unlimited. Kalau ini sih gejala mainjet kurang besar, maklum diameter karburator kan bertambah 2mm, sudah sewajarnya mainjet pun ikutan dibesarkan. Setelah diganti dengan ukuran 122 akhirnya motor bisa lari dengan nyaman.
Setelah menggunakan karburator ini selama kurang lebih 2 mingguan, dirasakan memang tipe non vakum lebih responsif dibandingkan dengan tipe vakum. Hanya konsumsi bensin sepertinya agak lebih boros, namun masih tetap di kisaran 1liter : 33km.

Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat dilayangkan ke mailing list SSFC@yahoogroups.com
*****Update*****
18 Mei 2006
Untuk slang intake, lebih enak potong slang orisinil, sambung dengan slang intake punya Suzuki RGR, sekarang jadi mudah untuk bongkar pasang.
Setelah dicoba, dengan MJ 122 di putaran throttle tengah agak brebet, akhirnya setelah dicoba diperoleh MJ yang optimal 115.
****************
 
Penulis,
Franciskoes Heri
D4168FH

sumber: http://franciskoes.com/KeihinPE28.htm